Potassium (K) memainkan beberapa peranan di dalam tanaman daripada nutrien lain. Gejala yang timbul apabila tanaman kekurangan unsur K meliputi pertumbuhan lambat, perkembangan sistem perakaran kurang baik dan batang menjadi lemah, hasil panen (yield) rendah, biji atau buah menjadi layu, mudah terserang penyakit, tidak tahan pada musim dingin, penggunaan air kurang efisien dan pengikatan N berkurang (SSFC).
Pupuk potassium yang paling banyak digunakan dalam praktek jika dibandingkan dengan pupuk-pupuk K yang lain adalah pupuk kalium atau potassium klorida karena harganya relatif murah. Pupuk potassium klorida atau “Muriate Of Potash (MOP)” adalah pupuk tunggal dengan usur hara kalium, berbentuk serbuk kalium, berbentuk serbuk, butiran dengan rumus kimia KCL. Syarat mutu pupuk potassium klorida, yaitu kadar potassium sebagai K₂O minimum sebesar 60% dan kadar air maksimum 0,5% (SNI, 1992). Perkembangan harga pupuk potassium dari tahun 2001-2003 dapat dilihat pada tabel 1.2.
Pupuk
|
Harga (US$/ton)
| ||
2001
|
2002
|
2003
| |
Urea
|
-
|
463
|
-
|
Ammonium sulphate
|
58
|
63
|
56
|
Calcium nitrate
|
100
|
116
|
106
|
Potassium sulphate
|
167
|
167
|
177
|
Sumber : Malr,2003
Pupuk potassium sulfat (K₂SO₄) banyak digunakan baik untuk perkebunan maupun petani kecil.